Selasa, 14 Desember 2010

Kilasan Sains

Geliat sains era baru diawali dengan penemuan Albert Einstein tahun 1905 tentang Teori Relativitas yang menguburkan konsep mekanika klasik khususnya tentang ruang dan waktu yang versi menurut Newton bersifat mutlak. Kemudian dengan diikuti dengan pembuktian einstein yang memperlihatkan bahwa ruang dan waktu serta hukum-hukum gerak hanya dapat dimengerti jika melibatkan pengamat dan seluruh organ tubuhnya. Pandangan yang sangat kontras dengan mekanika klasik.dmana peneliti hanya sekedar penonton yang lepas dan tidak terlibat,melainkan ikut ambil bagian dan berperan penting dalan penelitian isika.
Revolusi sains terus berjalan.Kali ini dalam dunia mikro partikel-partikel yang semakin memperjelas pentingnya peranan peneliti. Bermula dari Ernest Rutherford, tahun 1911,yang mampu mendeskripsikan atom yang tersusun atau nukleus yang amat kecil dan dikelilingi oleh elektron-elektron. Usaha Rutherford dan para ahli fisika lain selalu gagal jika hendak menerangkan struktur atom dengan mendasarkan pada sistem Newton. Akhirnya Niels Bohr dan Werner Heisenberg lah yang mengembangkan mekanika kuantum sekaligus mengubur dalam-dalam sistem Newton. Sifat-sifat dari partikel yang terkecil dari materi tidak dapat ditetapkan lepas dari berbagai pilihan dan tindakan si peneliti.Peneliti menjadi faktor yang jelas amat berperan,ia bukan hanya sekedar obserber tetapi sungguh-sungguh particapator,demikian John Wheeler. Eugene Wigner pun berpendapat,adalah sesuatu yang mustahil untuk merumuskan hukum-hukum mekanika kuantum tanpa mengikutsertakan kesadaran. Maka disamping terdapat realitas dari segala sesuatu yang ada,terdapat realitas kesadaran yang tidak bleh dilupakan sebagai kenyataan absah.