Rabu, 27 Oktober 2010

Pernapasan

Pengaruh pernapasan sangat berarti bagi otak manusia diantaranya :
  1. Meningkatkan jumlah oksigen yang tersedia diotak,dan otak membutuhkan oksigen jauh lebih banyak ketika berfungsi pada learning level puncak.
  2. Membuat tubuh rileks dan membersihkan pikiran dari ketegangan.
  3. Menentapkan siklus fisik berirama yang membawa harmoni otak pada kondisi gelombang alpha 8-12 CPS

Senin, 25 Oktober 2010

Optimum Learning State

Bagaimanakah cara terbaik untuk menganjarkan sesuatu pada anak kita, teman kita atau siapa saja yang rasanya memang perlu untuk diajak berbagi.Atau kalau pertanyaanya lebih spesifik Kapan saat yang paling tepat buat ngajarin anak,agar proses transfer ilmu yang kita lakukan lebih efisien dan efectif?
Menurut para ahli psikologi dan pemerhati pandidikan,gelombang otak biasanya diukur dalam jangkauan paling lambat hingga paling cepat yaitu sebagai berikut :

1. Gelombang Delta (1-3CPS)
Disini kita dalam keadaan tidur nyenyak
2. Gelombang Theta (4-7CPS)
Kita dalam keadaan konsentrasi mendalam atau emosi
3. Gelombang Alpha (8-12CPS)
Dalam keadaan Rileks dan meditasi
4. Gelombang Betha(18-40CPS)
Keadaan sadar dan mimpi

Dari kondisi/state diatas kita bisa memperkirakan kira2 pada state mana kita dalam keadaan yang tenang,segar dan fokus penuh untuk nrima input(imu-belajar). Seperti judul diatas Optimum Learning State adalah kita ingin tahu pada saat bagaimana sebetulnya otak/diri kita sangat efectif menerima/menganalisa/belajar?

Sementara dalam kehidupan sehari-hari kita sadar bahwa terkadang kita begitu fresh untuk belajar tapi kadang sebaliknya malas,nggak mood,boring dan lain-lain.
Menurut peneliti dari Universitas Chicago Mihaly C. menjelaskan bahwa OLS adalah keadaan konsentrasi total yang menyerap secara mutlak perasaan,sehingga anda berada dalam kekuasaan saat itu,dan memperlihatkan unjuk kerja puncak dari kemampuan anda",jadi dalam OLS anda benar2 terserap dalam apa yang dipelajari,dan pemahaman anda mencapai maksimum.

Dari teori ini kita jadi pingin tahu, "Bgaimanakah caranya agar kita dapat mencapai OLS? hingga proses belajar dan mengajar kita lebih efectif dan optimal?yaitu dengan membiasakan/melatih diri kita agar terbiasa untuk berada di gelombang alpha, yaitu meditasi dan relaksasi karena frekwensi Alpha sangat berdekatan dengan theta apalagi memang sangat sulit rasanya bisa kita dengan sadar bisa mencapai gelombang theta.kesimpulannya mencapai theta dengan alpha,latihan pernapsan,relaksasi itu yang terpenting,semoga bermanfaat.

Minggu, 24 Oktober 2010

Perjuangan

Hidup adalah perjuangan. Karena hidup ini bertujuan maka ada makna kita harus meraih sesuatu,bisa itu tujuan tersembunyi dari ego kita,atau tujuan sesuai dengan nilai agama yang kita anut.Yang pasti tidak mudah untuk meraih tujuan itu.Tetap semangat.
Hakikat Kurikulum


I. Pengertian kurikulum
Pengertian kurikulum senantiasa berkembang terus sejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan.Namun dengan beragamnya pendapat mengenai kurikulum yang hasilkan oleh para ahli pendidikan tersebut justru akan memperkaya tentang makna pengertian pendidikan itu sendiri. Dan pada kesempatan ini kami akan menyampaikan pengertian kurikulum sebagaimana yang tercantum dalam Undang –Undang system Pendidikan Nasional tahun 2003 yang berbunyi “ kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar”. Atau dengan kata lain,kurkulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran sera cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.

II. Peran dan fungsi kurikulum
Prinsipnya kurikulum itu memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dan strategis yang akan menentukan arah pencapaian tujuan pendidikan dan tanpa kurikulum proses pendidikan dan pengajaran tidak punya arah dan target yang jelas.
Dan sebagai komponen dari sisitem pendidikan kurikulum mempunyai 3 peran yaitu :
a. Peran konservatif
Peranan ini memberi penekanan bahwa kurikulum itu dapat dijadikan alat untuk mentransformasikan nilai-nilai warisan budaya yang dianggap masih relevan dengan masa kini.
b. Peranan kreatif
Berkaitan dengan peran ini kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru yang sinergis dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat pada sekarang dan masa dating.
c. Peran kritis dan evaluatif
Perkembangan perilaku dan peradaban manusia yang senantiasa dinamis mengharuskan kurikulum harus berperan dalam menseleksi segala perubahan agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai luhur yang dianut.
Sedangkan kurikulum bila ditinjau dari segi fungsinya dapat memiliki arti sebagai berikut :
a. Fungsi penyesuaian
Fungsi penyesuaian mengandung arti bahwa kurikulum harus mampu memberikan arahan kepada siswa agar mampu menyesuaikan diri dengan kondisi actual dimasyarakat,siswa harus adaptif dan fleksibel.
b. Fungsi Pemilihan
Dalam fungsi pemilihan ini kurikulum sebagai alat pendidikan harus dapat memberikan peluang kepada siswa untuk selektif terhadapa program-program yang ditawarkan sekolah dan memilih sesuai dengan kemampuan dan minatnya masing-masing.Dan makna fungsi pemilihan ini sangat erat kaitannya dengan fungsi diferensiasi karena disini berarti ada kurikulum mesti mengakomodasi setiap perbedaan individual siswa.
c. Fungsi diagnostik
Kurikulum berfungsi diagnostic artinya bahwa sebagai alat pendidikan kurikulum harus mampu membantu dan mengarahkan siswa agar dapat memahami dan menerima potensi dan kelemahannya hingga dapat memperbaiki kelemahan-kelemahannya dan tetap dapat mengembangkan potensinya.

III. Kurikulum dan Pengajaran
Hubungan kurikulum dan pengajaran tidak dapat dipisahkan,keduanya saling terkait dan mendukung.Ketika kita sedang memikirkan apa yang harus dipejari siswa, materi apa yang akan disampaikan, pengalaman belajar apa yang harus dimiliki siswa, maka pada saat itu kita sedang dalam proses sedang mengembangkan sebuah program, sebuah perencanaan atau sebuah kurikulum.Selanjutnya ,manakala kita memikirkan bagaimana cara yang dilakukan untuk mengajarkan suatu materi,metode apa yang harus digunakan,bagaimana menyusun implementasi program dalam tindakan nyata,maka pada saat itu kita sedang menyusun program pengajaran. Meski begitu erat hubungan antara kurikulum dan pengajaran namun didalam pelaksanaannya bisa terjadi beberapa kemungkinan yang menurut Peter F. Oliva dapat digambarkan seperti model-model seperti berikut ini :
a. Model dualistis (the dualistic model)
Pada model ini hubungan antara kurikulum dan pengajaran tampak terpisah yang
b. Model berkaitan (the interlocking model)
Pada model ini kurikulum dan pengajaran dianggap sebagai suatu system yang keduanya memiliki hubungan diantara masing-masingnya.
c. Model konsentris (the concentric model)
Pada model ini diantaranya keduanya masing2 menunjukan ketergantungan, bisa kurikulum merupakan bagian dari pengajaran atau sebaliknya.
d. Model Siklus (the cyclical model )
Pada model ini antara kurikulum dan pengajaran memiliki hubungan yang timbal balik dan saling mempengaruhi.Apa yang diputuskan dalam kurikulum akan menjadi dasar dalam proses pelaksanaan pengajaran dan sebaliknya.

IV. Macam-macam kurikulum
Kurikulum bila ditinjau dari sudut konsep dan pelaksanaanya dapat dibagi sebagai berikut :
a. Kurikulum ideal, yaitu kurikulum yang berisi sesuatu yang ideal, sesuatu yang dicita-citakan sebagaimana yang tertuang didalam dokumen kurikulum.
b. Kurikulum actual, yaitu kurikulum yang dilaksanakan dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Kenyataan pada umumnya amat berbeda dengan yang diharapkan. Harapannya memang apa yang menjadi target dalam kurikulum ideal dapat terlaksana namun dalam pelaksanaannya berbeda, itulah dia kurikulum actual,apa-apa yang bisa dijalankan sesuai dengan apa yang ada.
c. Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum),yaitu segala sesuatu yang terjadi pada saat pelaksanaan kurikulum ideal menjadi kurikulum actual. Segala sesuatu itu bisa berupa pengaruh guru, kepala sekolah, tenaga administrasi,atau bahkan dari peserta didik itu sendiri.



V. Peran guru dalam pengembangan kurikulum
Guru sebagai salah satu factor penting dalam pelaksanaan kurikulum. Kualitas guru sangat memegang peranan sangat penting dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar termasuk dalam mengimplementasikan kurikulum.Menurut Murray printr (1993) peran guru dalam proses pengembangan kurikulum lebih bersifat dan lebih berkisar pada tataran kelas yang perannya dapat berupa :
a. Implementer yaitu untuk mengaplikasikan kurikulum yang ada,tidak punya peranan untuk menentukan isi kurikulum hanya sebagai pelaksana dari kurikulum yang sudah disusun
b. Adapters yaitu guru tidak hanya berperan sebagai pelaksana dari kurikulum yang sudah disusun tapi juga sebagai penyelaras kurikulum dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan kebutuhan daerah.
c. Developers yaitu guru memiliki kewenangan untuk ikut serta mendesign sebuah kurikulum. Guru tidak hanya menentukan isi dan tujuan pelajaran yang akan disampaikan tapi juga ikut menentukan strategi apa yang tepat untuk menunjang keberhasilannya dalam mengajar.
d. Researchers yaitu peran guru sebagai peneliti kurikulum. Guru bertanggung jawab untuk menguji berbagai komponen proses pembelajaran sehingga bisa menjadi bahan masukan untuk menentukan strategi kedepannya.


VI. Penutup
Dari hasil diskusi kelompok I dapat disimpulkan bahwa penyusunan kurikulum dilakukan agar dunia pendidikan dapat memenuhi tuntutan yang berkembang dalam masyarakat. Jika masyarakatnya yang berubah maka kurikulumnya juga dapat melakukan penyesuaian dan evaluasi agar benar-benar dapat dirumuskan kurikulum yang representative.Bagi guru kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran,bagi kepala sekolah/pengawas,kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervise atau pengawasan,bagi orang tua,kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar dirumah,bagi masyarakat kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan disekolah.Semua pihak mesti bekerja sama guna menunjang terlaksananya proses dan tujuan pendidikan.